Roli Nopriansyah

Presentasi Karya Tulis Ilmiah

Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

FLS2N 2020

Juknis FLS2N SD 2020

Rabu, 11 September 2024

Koneksi Pemikiran Ki Hajar Dewantara dengan Pembelajaran Modern

 

Pemikiran Ki Hajar Dewantara, terutama konsep "menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak", menjadi landasan filosofis yang kuat bagi perkembangan pendidikan di Indonesia. Konsep ini menekankan pentingnya pendidikan yang berpusat pada murid, di mana setiap individu memiliki potensi unik yang perlu dikembangkan.

Kaitan dengan Konsep Modern

  1. Pembelajaran Berdiferensiasi:
    • Menghormati Individualitas: Sama seperti pemikiran Ki Hajar Dewantara yang mengakui perbedaan individu, pembelajaran berdiferensiasi juga mengakui bahwa setiap siswa memiliki gaya belajar, minat, dan kemampuan yang berbeda.
    • Penyesuaian Pembelajaran: Konsep ini mendorong guru untuk menyesuaikan pembelajaran agar sesuai dengan kebutuhan individu siswa, sehingga setiap siswa dapat mencapai potensi maksimalnya.
  2. Pembelajaran Sosial Emosional (PSE):
    • Pengembangan Karakter: Ki Hajar Dewantara sangat menekankan pentingnya pendidikan karakter. PSE juga berfokus pada pengembangan keterampilan sosial dan emosional siswa, yang merupakan fondasi bagi pembentukan karakter.
    • Keseimbangan Kognitif dan Afektif: PSE melengkapi pembelajaran kognitif dengan pengembangan aspek sosial dan emosional, sejalan dengan pandangan Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan yang holistik.
  3. Supervisi Akademik Berbasis Coaching:
    • Pengembangan Profesional Guru: Supervisi berbasis coaching mendorong guru untuk terus belajar dan berkembang, sejalan dengan semangat "ing ngarso sung tulada" (di depan menjadi contoh) yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara.
    • Fokus pada Proses: Supervisi berbasis coaching lebih berfokus pada proses pembelajaran daripada hasil akhir, sejalan dengan konsep "ing madya mangun karso" (di tengah membangun semangat) yang mendorong guru untuk memfasilitasi tumbuh kembang siswa.

 Hubungan yang Lebih Detail

Konsep

Kaitan dengan Pemikiran Ki Hajar Dewantara

Pembelajaran Berdiferensiasi

Menghargai perbedaan individu, sesuai dengan konsep "menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak".

Pembelajaran Sosial Emosional

Menekankan pengembangan karakter dan keseimbangan kognitif dan afektif, sejalan dengan tujuan pendidikan yang holistik.

Supervisi Akademik Berbasis Coaching

Mendukung guru untuk terus belajar dan mengembangkan diri, serta memfasilitasi tumbuh kembang siswa.

Implikasi dalam Praktik

Pemahaman akan hubungan antara pemikiran Ki Hajar Dewantara dengan konsep-konsep pendidikan modern dapat membantu guru untuk:

  • Membangun lingkungan belajar yang inklusif dan berpusat pada siswa.
  • Menerapkan pembelajaran yang bermakna dan relevan dengan kehidupan siswa.
  • Mengembangkan keterampilan sosial dan emosional siswa.
  • Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui supervisi yang berfokus pada pengembangan profesional guru.

Kesimpulan

Pemikiran Ki Hajar Dewantara tetap relevan hingga saat ini dan menjadi landasan bagi pengembangan pendidikan yang lebih baik. Dengan mengintegrasikan pemikiran beliau dengan konsep-konsep pendidikan modern, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi tumbuh kembang siswa yang seimbang antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.